Jumat, 26 Februari 2010

Pemulung lebih Ulet dari Pengusaha

PEMULUNG Vs PENGUSAHA

Kadang kita sering menghina para pemulung bahkan tidak segan segan kita mencaci atau bahkan kita sering berkata "PEMALAS" walau terkadang itu hanya di dalam hati...... so itu yang terjadi namun hal itu akan berbanding terbalik ketika kita melihat seorang yang berdasi dan juga bermobil maka mungkin kita akan berkata "HEBAT" walau itu di dalam hati karena kita tidak kenal dan takut kegeeran atau malu karena tidak kenal.... kecuali teman kita maka dengan tidak segan-segan kita akan menjabat tangannya dan berkata "WAH KAMU HEBAT" dan saya yakin orang itu akan berkata "AH BIASA AJA" oh betap sombong dan naifnya kita... apa dengan berdasi dan berlebel "pengusaha serta bermobil kita akan sudah mengambil kesimpulan itu orang "HEBAT" dengan tidak mengurangi rasa hormat saya .... saya ingin kita bersama-sama sedikit merenungkan tentang kenyataan realita yang ada:
  • Masalah Jam : Seorang Pemulung jam bangun tidur adalah : sekitar jam 3 subuh saat semua belum bangun bahkan ayam belum bangun Vs jam berapa orang biasa mulai kerja biasanya jam 8.30 ataun paling cepat jam 8 pagi itu bisanya perusahan kecuali sekolah paling pagi jam 6.30. so berapa jam kita baru mulai aktifitas kita setelah para pemulung bangun minimal 2 atau 3 jam sesuda mereka. Pemulung harus lakukan itu kalau tidak mereka tidak dapat apa2 dan masalah waktu kerja bisa sampe 12 jam atau bahkan lebih karena kadang mereka harus mulung sampai jam 12 malam dan harus bangun pagi-pagi. namun mereka tidak pernah kenal yang namanya lembur.
  • Masalah kerjaan: Seorang pemulung bekerja setiap hari dan tidak ada hari libur apa lagi cuti dan kalu cuti maka cuti juga makan mereka.... namun mereka tidak bisa protes dan harus kepada siapa.. Vs Seorang pekerja atau pengusaha dalam seminggu minimal ada 1 atau 2 hari libur dan kalau bicara cuti jangan di tanya itu hari kemerdekaan kalau tidak demo... itu kenyataan. bahkan saat cutipun tetap di gaji.
  • Masalah gaji : Gaji adalah keringat dan sesuap nasi dari hasil kerja keras dan terkadang tidak cukup sehingga buat mereka gaji mereka adalah sebulan 30 hari cukup buat mereka berjuang dengan tanpa lelah. Vs kita gaji sebulan harus cukup bahkan sesuai dengan UMR bahkan lebih namun kalau mau jujur berapa hari kita kerja cuma 25 hari itu kalau kerja dari senin sampe sabtu tp kalau cuma jumat maka hitung aja. Dan berapa jam kita pakai untuk berkerja ? itu tidak termasuk internetan istirahan makan siang dan jam kantor di percepat dan alasan tugas luar atau rapat.
  • Masalah Modal : Buat pemulung modal adalah tenaga, tangan, kaki, semangat, perut, keluarga. Tidak ada peluang dan kesempatan apalagi warisan sehingga ketika mereka harus berjalan kaki tanpa harus naik mobil minimal Bus untuk kerja, mereka tidak pernah mengeluh panas capeh walau terkadang waktu mereka berjalan tidak sempat sarapan karena tidak ada makan. jadi buat mereka mau makan bekerja bukan mau kerja makan dulu.
  • Dan masih banyak lagi perbenaan yang kita lihat .... sehingga mungkin satu kata kita hanya bisa berkata "SYUKUR" aku masih sedikit lebih beruntung, namun yang pasti saya hanya ingin berkata jangan pernah lagi memanggil mereka "PEMALAS" karena ternyata mereka lebih rajin dari kita hanya masalahnya kita sedikit lebih beruntung dari mereka karena kita terlahir dalam keluarga yang bisa mencukupih hidup kiita dan masa depan kita. Ingat mereka tidak pernah berharap atau meminta untuk terlahir seperti itu bahkan ada seorang ibu yang sedang mengandung dan mengamen di lampu merah dan saya ngobrol dengannya dan dia berkata"Kenapa saya terlahir seperti ini dan sebentar lagi anakku terlahir seperti ini?" dan saya berkata ibu memang terlahir seperti ini namun anak ibu bisa terlahir tidak harus seperti ini. Karena ketika dia bisa sejahtera maka dia akan bisa memberi hidup yang lebih baik untuk anaknya.
  • Kita bisa menolong mereka untuk merubah hidup mereka untuk lebih baik. Karena ini hanya masalah kesemptan.