Minggu, 18 April 2010

KUNCI KEBAHAGIAAN

KHOTBAH DI BUKIT

MATIUS 5:3-12

BERBAHAGIALAH Orang yang MISKIN di Hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

BERBAHAGIALAH orang yang DUKACITA,
karena mereka akan dihibur.

BERBAHAGIALAH orang yang LEMAH LEMBUT,
karena mereka akan memiliki bumi.

BERBAGHAGILAH orang yang LAPAR dan HAUS akan KEBENARAN,
karena mereka akan di puaskan.

BERBAHAGIALAH orang yang MURAH HATINYA,
karena mereka akan beroleh kemurahan.

BERBAHAGIALAH orang yang SUCI HATINYA,
karena mereka akan melihat Allah.

BERBAHAGIALAH orang yang MEMBAWA DAMAI,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

BERBAHAGIALAH orang yang DIANIAYA OLEH SEBAB KEBENARAN,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga

BERBAHAGIALAH kamu, jika karena Aku kamu DICELA dan DIANIAYA dan kepadamu difinahkan
yang jahat, BERSUKACITALAH dan BERGEMBIRAHLAH karena upamu besar
di Sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum
kamu.

MONSTER KEMISKINAN

MISKIN.....KEMISKINAN....semua adalah identik dengan PENDERITAAN......menurut pandangan secara umum....dan semua kita akan sulit menerima ketika kita terpuruk dan masuk dalam lingkaran kemiskinan. Dan ketika kemiskinan itu menjadi pilihan saya percaya tidak akan ada satu orangpun akan memilihnya karena itu adalah sebuah kebodohan. Namun ketika kita menelusuri lebih dalam lagi tentang konsep KEMISKINAN atau MISKIN maka jelas kita akan menemukan beberapa hal tentang masalah kemiskinan ini :

1. KEMISKINAN yang diukur atau barometernya adalah masalah STATUS SOSIAL EKONOMI: ini yang sering kali menjadi momok seanteru dunia, ketika orang diperhadapan dengan kemiskinan, maka semua mereka yang telah berada dalam lingkarang kemiskinan mungkin akan mempertanyakan, "kenapa aku terlahir seperti ini" seakan dia mau berkata "Tuhan Engkau tidak adil kenapa Engkau membuat aku terlahir dalam keluarga miskin..... namun ketika kita menelaah hidup ini maka kita juga akan menemukan tidak sedikit orang SUKSES dalam hidup ini adalah orang-orang yang dulu "produk" dalam keluarga miskin yang tidak berhenti pada kemiskinan namun terus berjuang dan akhirnya menjadi orang sukses. jadi kemiskinan bukan alasan untuk kita memaklumi hidup ini namun kemiskinan hanyalah satu momentuk untuk kita merubah hidup ini. kemiskinan hanyalah sebuah status yang diberikan ketika kita berada dalam level ekonomi bawa namun level itu bisa saja beruba ketika kita mau merubah sehingga level hidup kita jadi berbeda...semua butuh kerja sedikit lebih keras lagi.

2. KEMISKINAN yang diukur atau yang menjadi barometer adalah KONSEP PEMIKIRAN DAN PENILAIAN : Hal ini biasa terjadi ketika seorang masuk dalam ukuran penilaian secara umum tentang sesuatu kondisi yang tidak lasim atau semestinya, maka sering kita dengar dengan perkataan "MISKIN HATI, MISKIN ILMU, MISKIN KARAKTER... dan masih banyak lagi sesuai dengan berbagai penilaian dan ukuran yang dipakai tentang keberadan seseorang dalam mengaplikasikan hidup ini. Biasanya orang yang dicap Miskin Hati adalah orang yang pelit,egois,tdk ada belaskasihan dll, orang yang Miskin ilmu adalah orang yang rendah dalam pendidikan atau orang yang pendidikannya cukup tetapi cara hidupnya seperti orang yang tidak berpendidikan, orang yang dikatakan Miskin Karakter adalah orang yang cara hidupnya sangat bertentangan dengan norma dan kesusilaan serta berkarakter hidup yang rendah dan tidak beradap, dll.

3. KEMISKINAN yang diukur terbalik dengan penilaian dunia secara umum yang ingin saya bagikan dari seorang Guru Besar, Seorang yang Luar biasa menjadi telandan hidup karena Dia Tuhan yaitu dalam Matius 5 : 3 "Yesus memulai pengajaranNya" di atas bukit atau biasa di katakan KHOTBAH DI BUKIT. Kata Yesus: "BERBAHAGIALAH ORANG YANG MISKIN DI HADAPAN ALLAH, karena MEREKALAH YANG EMPUNYA KERAJAAN SORGA."
Bicara kemiskinan disini adalah lain dari pada yang lain Tuhan tidak mempermasalahkan status sosialmu, atau penilaian orang secara umum tentang engkau tetapi yang Tuhan permasalahkan adalah yang menjadi ukuran atau barometernya yaitu KEBERADAAN KITA DIHADAPAN TUHAN. Semua ini berbicara bagaimana kita menaruh diri kita di hadapan Tuhan, kita harus merendahkan diri, kita harus menyadari bahwa semua yang adalah dalam hidup kita, itu hanya karena anugerah, kita menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak ada apa2nya, kita tahu bahwa kita bisa ada sebagaimana kita ada itu karena Tuhan. Ketika kita selalu membuat diri kita menjadi 0 maka kita sadar kita tidak ada apa2nya tdk ada yg bisa kita banggakan krn semua dari Tuhan, 0 jika 0 : 0 = 0 ; jika 0 x 0 = 0 ; jika 0 + 0 = 0, 0 - 0 = 0 Semua Nol namun ketika kita menaruh Allah yang satu itu di depan kita maka nilai kita menjadi 10 (sempurnah), bukan juga Allah di belakang maka nilai kita 0,1 maka nilai kita di bawa nol... jika kita menaruh nilai hidup kita 9 (paling tinggi) maka ketika Allah di depan maka nilai kita hanya menjadi 19 (paling rendah karena nilai sempurnah adalah 100). ketika kita sadar bahwa hidup kita hanya 0 di hadapan Allah maka nilai kita sempurnah 10 ketika semua talenta kita kita letakan di hadapan Allah dengan nilai 0 maka nilai kita bertambah menjadi 100 (sempurnah) ketika semua karunia yg kita miliki kita letakan sebagai 0 di hadapan Allah maka kita menjadi 1000 dan terus bertambah menjadi 100000000 dan seterusnya (tetap sempurnah) namun apa bila kita meninggalkan Allah yang satu itu maka nilai hidup kita menjadi 0000000000000000 = 0 (nol). Jadi ketika menjadi miskin di hadapan Allah adalah JADIKAN DIRI KITA 0 (nol) di hadapan Allah dan libatkan Allah yang besar itu di hadapan kita maka nilai hidup kita menjadi 10 (sempurnah) maka Tuhan akan katakan ENGKAULAH YANG EMPUNYA KERAJAAN SORGA (karena engkau diangkat menjadi anakNya).